Selasa, 03 Desember 2013

Talking about the WEATHER

Selama ini pulau Timor terkenal dengan kondisi kekeringannya. Kesulitan air. Sejauh dan sedekat mata melirik atau pun melotot semuanya hanya karang yang terlihat. Bahkan banyak iklan mulai air minum, sabun sampai partisipasi politik mengatasnamakan NTT, atau lebih tepatnya ke pulau Timor-nya. 
Sebegitu mengenaskannya kah tinggal di Pulau Timor?
Saya rasa tidak!
Tinggal di sini begitu menyenangkan, meskipun sejauh mata memandang kita dengan mudahnya melihat laut, tapi tidak semua daerah kekurangan air. Bahkan PDAM Kupang juga semakin berbenah untuk mengatasi kekurangan air di rumah-rumah warga. Ada juga beberapa daerah yang dekat dengan sumber mata air, seperti daerah fontein, airnona, sehingga tidak semuanya mengalami kekeringan. Harga satu tangki air atau 50.000 Liter pun juga tidak terlalu mahal, hanya Rp 50.000,- sampai Rp 60.000,- . Yang lebih membuat saya merasa cozy pula, musim di sini sangatlah unik, tapi tidak terlalu berbeda dengan pulau Jawa, tanah lahir saya. Memasuki awal tahun hingga bulan Mei 2012, cuaca di Kupang masih sering hujan, bahkan di kota yang dikelilingi gunung seperti Soe, hujan turun lebih-lebih lagi. Memasuki bulan Juni-Agustus mulai musim kemarau kering, anehnya di musim ini cuaca dingin sekali, air sedingin es, bahkan angin yang bertiup selalu membuat saya menggigil. Memasuki bulan September-Oktober cuaca berubah panas sekali, gerah setiap hari, untungnya Siang hari saya bekerja di ruangan ber-Ac jadi tidak terasa panasnya, hehe, tetapi ketika malam cuaca memang menjadi lebih gerah, namun masih bisa diatasi meskipun hanya dengan kipas angin. Saya rasa malah lebih gerah cuaca di Surabaya, karena sebelumnya saya sempat tinggal di Surabaya selama 5 tahun. Memasuki bulan November-Desember hingga awal tahun dan Bulan Mei pun cuaca masih hujan. Bahkan di sini Hujan kadang begitu ngeri, turun terus-menerus dan deras disertai angin kencang. Apalagi jalan di sini berbukit-bukit sehingga air segera mengalir ke daerah yang lebih rendah dan langsung ke laut, jadi aman, tidak ada banjir, hehe
Jadi, apa bedanya dengan tinggal di Jawa?
Mungkin karena saya masih tinggal di kota Kupang, cuacanya masih nyaman, jadi saya tidak terlalu merasakan keringnya pulau Timor. Tapi sebetulnya tinggal di sini tidak seburuk yang diberitakan di televisi. Setiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, kan? Tinggal bagaimana kita beradaptasi dengan alam.
Kupang memang panas, tapi di sini tidak ada polusi, jadi ketika angin bertiup, sepanas-panasnya cuaca tetap terasa adem hehe
Yang wajib kita punya selama di sini sih adalah sunblock dan sunglass, apakah karena cuaca terlalu panas?
Jawabannya: Bukan. Karena disini banyak pantai-pantai cantik berpasir putih yang akan menyilaukan mata kita ;)

salah satu pantai di Kupang, tebak dimana ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar