Selasa, 29 Maret 2011

youth

seorang adik kecil di desa jamming, pulau selayar, sulawesi selatan

kid and smile :)

Senin, 28 Maret 2011

aging

semua orang akan menua.. tapi tidak semua orang akan menjadi tua

seorang wanita tua di pulau selayar

Minggu, 20 Maret 2011

kami, LASKAR TAKABONERATE FINAL PART

ketika matahari mulai terbit dan meninggi di perairan menuju selayar
saya sedang mimpi berkejaran di pantai berpasir putih dengan mike lewis ketika mas teddy membangunkan saya yang tidur di tenda. mas teddy dan mas appur tampaknya sudah bangun lebih awal dan siap untuk packing. itu berarti kapal solar yang akan kami tumpangi siap berangkat ke pulau selayar... olalaaa... segera semangat saya bangkit ke puncak eiffel.
setelah packing, kami segera berangkat ke warung untuk menemui para awak kapal solar. hampir semua tong-tong berisi solar itu masuk ke dalam kapal, cukup banyak tongnya, mungkin sekitar seratus dan mencapai berat hampir sepuluh ton. tong-tong itu diangkut dalam dua kapal kayu. dan saya akan menumpang salah satu kapalnya :)

awak kapal yang bekerjasama mengangkut tong solar tanpa lelah
hari itu masih pukul dua dini hari, angin bertiup sedikit kencang dan langit masih gelap. saya, mas teddy dan mas appur naik ke kapal kecil yang membawa kami agak ke tengah, ke tempat kapal pengangkut solar sedang bersandar. saya segera lompat ke kapal besar yang hampir penuh berisi tong-tong solar itu. para awak kapal menyuruh kami duduk di dalam saja agar tidak masuk angin, karena di laut nanti angin bertiup kencang. tapi kami malah naik ke atap kapal, biar bisa lihat-lihat suasana... hehehe
hari masih gelap, tapi beningnya perairan bira ini sangat mudah ditangkap mata meskipun hanya dengan penerangan lampu kapal yang kecil, bahkan dasarnya yang berpasir putih pun kelihatan... cantik sekali :)
para awak kapal masih sibuk mengangkut sisa-sisa tong yang belum naik ke atas kapal, beberapa ada yang mengatur letak-letak tong agar cukup diangkut semuanya ke dalam kapal.
setelah semua tong masuk, kapal pun berangkat.

di dalam kapal pun berisi tong solar
tiga orang penasaran ini duduk diatap kapal dengan antusias. kami senang berkenalan dengan angin laut yang bertiup sedikit kencang hari itu. ombak pun cukup tenang.

kami menanti-nanti seperti apa sunrise ditengah laut ini nanti. belum lagi cerita awak kapal yang mengatakan kalau sering sekali lumba-lumba lewat mengiringi kapal yang sedang berlayar ke selayar.
tak berapa lama kemudian langit mulai beranjak terang sedikit demi sedikit...
olalaaa... sunrise-nya dataaaang sodara-sodaraaaaa...

matahari yang mulai terbit
menuju selayar
mas appur, anak gunung yang pertama kalinya mengarungi lautan
makin lama langit makin terang, tapi pemandangan lautan ini juga makin cantik
ada beberapa pulau kecil di sebelah kami, katanya itu pulau kambing dan beberapa pulau lain yang biasanya diakses dari tanjung bira... ssstt... disekitar pulau tersebut katanya banyak hiu loh!
tak berapa lama lama kemudian terlihatlah pulau selayar yang kami elu-elukan itu... senangnyaaaa... selangkah lagi saya bisa peluk-peluk pulau selayar deh. hehehe
pulau selayar mulai keliatan sodara-sodaraaa..


kapten di kemudi

kami orang indonesia
perjalanan ini kami tempuh sekitar dua jam. tak berapa lama kami sampai di pelabuhan. kapal ferry yang meninggalkan kami tampak sedang bersandar santai menunggu semua penumpang naik. olalalaa..
selayar sangat bersih sekali, air di pelabuhannya benar-benar jernih hingga pasir di dasarnya plus para ikan dapat dilihat dengan mata telanjang
setelah mengucapkan salam perpisahan dan terimakasih pada awak kapal kami melanjutkan perjalanan ke tempat pembelian loket kapal yang tidak jauh dari pelabuhan. dari sana nanti kami akan mencari kendaraan yang akan membawa kami ke benteng, ibu kota kabupaten selayar.
arrghhhh... takabonerate sudah dekat!!!

sampai sudah di pelabuhan
gini loh cara nurunin tongnya
kapal ferry yang tega meninggalkan kami, hiks
sayang seribu sayang.. ternyata kami sampai kesiangan. bis dan kendaraan yang mengangkut penumpang kembali ke kota benteng sudah tidak ada. alternatif lain adalah ojek yang mungkin sangat mahal dan itu pun harus di telepon dulu tukang ojeknya... wah wah.. sepertinya saya memang tidak pernah berjodoh dengan dinas perhubungan yah :(
untungnya seorang ibu yang berjualan nasi kuning di tempat loket memberi tahu kami kalau ada sebuah bis yang akan kembali ke benteng karena kekurangan jumlah penumpang yang akan dibawa ke makassar.
segera saya mendatangi pak sopirnya dan beliau mengiyakan. hip hip horeeeeee!!!!

boneka-boneka di kaca bis :)
pak asnur namanya, beliau sudah hampir sepuluh tahun mengemudikan bus 'sama bahagia' yang membawa penumpang dari selayar ke makassar. pak asnur sangat baik sekali dan suka bercerita. beliau banyak bercerita tentang selayar, tentang tempat wisata yang ada di selayar, tentang jeruk selayar yang terkenal, tentang segala macam suku mulai cina, jawa, padang dan semua suku yang ada di selawesi yang ada semuamya di selayar... yah pak asnur bercerita selayar dulunya adalah tempat persinggahan para pedagang dan nelayan, beberapa dari mereka ada yang menetap sampai mempunyai banyak keturunan.. makanya akulturasi budaya di selayar sangatlah unik.. pak asnur juga dengan senang hati melewatkan kami jalanan perbukitan yang biasanya tidak dilewati oleh kendaraan angkutan. pemandangannya sangat cantik sekali. pohon kelapa di mana-mana, dan rumah panggung penduduk yang sangat tradisional. di kiri kanan jalan... huaaaa.... betapa beruntungnya saya........
setelah itu pak asnur juga mengajak kami mampir di rumah salah satu penduduk untuk sekedar menumpang mandi, karena penampilan kami bertiga ternyata sangat kucel sekali seperti dakocan.
saya senang sekali karena itu pertama kalinya saya singgah di rumah panggung khas sulawesi :)

mas teddy, ibu yang rumahnya kami tumpangi mandi, dan pak asnur

setelah itu pak asnur lanjut mengantarkan kami ke pelabuhan kota benteng. saya berdebar tidak karuan karena takabonerate sudah di depan mata, rasanya seperti empat jam yang paling saya nanti-nantikan dalam hidup saya.
di pelabuhan saya segera mencari kapal yang bisa membawa kami ke takabonerate, menurut info yang saya dapat, kapal ke takabonerate berangkat tiap sore jam tiga.
tapi info itu ternyata sedikit membingungkan.
setiap awak kapal dari kapal yang sandar di sana mengatakan tidak ada kapal yang ke takabonerate. dan mereka selalu mengucapkan bonerate, hingga saya harus selalu menekankan kalau saya mau ke takabonerate bukan bonerate. perlu saudara ketahui bahwa takabonerate dan bonerate sangatlah berbeda. takabonerate adalah kepulauan atol di sebelah timur selayar dan bonerate adalah sebuah pulau di sebelah selatan selayar yang sudah mendekati perairan flores, bonerate ini lebih jauh, sekitar dua belas jam kalau cuaca sedang baik dan sehari semalam kalau cuaca sedang jahat. arggghh... bayangkan kalau saya malah salah alamat...
tiba-tiba datang seorang awak kapal yang memberitahu saya kalau ingin ke takabonerate saya bisa mencarter kapalnya. entahlah, saya agak benci mendengar carter setelah terkena jebakan sopir tercela kemarin. tapi yah namanya nafsu obsesional saya sama takabonerate sudah sampai di ubun-ubun kepala, saya tanyakan berapa harganya kalau mau carter kapal. si awak kapal menjawab, "biasanya sih enam belas, tapi kalau tidak liburan begini sepuluh saja lah."
saya sempat bingung, enam belas itu satu juta enam ratus atau seratus enam puluh ribu yaa??
setelah saya tanyakan sama si bapak, ternyata enam belas yang dimaksud adalah ENAM BELAS JUTA  RUPIAH sodara-sodaraaaa!!! maka sepuluh yang dimaksud adalah SEPULUH JUTA..... ampunn emak..
karena saya adalah mahasiswa yang waras dan excellent with morality, maka saya cuma berucap "sepertinya tidak pak, terimakasih" sebelum meninggalkan bapak itu jauh-jauh.

pesan di pintu pelabuhan benteng: selamatkan terumbu karang sekarang!

bangkai kapal yang rusak di pelabuhan
kapal-kapal di pelabuhan sudah pasti tidak dapat diandalkan. tapi kami masih tidak patah semangat. mas teddy adalah seorang pemuda yang banyak berkecimpung di dunia budaya, tidak perlu lagi ditanyakan kepiawaiannya dalam kepengurusan dewan kebudayaan jawa timur. maka dari itu kami segera beranjak menuju kantor dinas pariwisata dan kebudayaan selayar, mengharap akan ada malaikat yang menitipkan mukjizatnya untuk kami di sana. pak asnur masih dengan setia mengantarkan kami ke sana-ke mari.
setiba di kantor dinas pariwisata dan kebudayaan, kami mengobrol sebentar lalu kami langsung dibawa  ke kantor taman nasional takabonerate.
argghhh... saat itu perasaan saya galau tidak karuan... seperti hidup menggantung pada seutas tali rafia... saya sangat ingin sekali ke takabonerate ya tuhan... tolong saya tuhan...

kami disambut ramah ketika sampai di kantor taman nasional takabonerate dan saya langsung nyerocos bagaimana perjuangan yang telah kami lewati, sungguh terlihat kalau saya sedang putus asa :(
setelah itu kami ditemukan dengan pak bos dari taman nasional takabonerate, karena semua keputusan keluar masuk pulau harus mengantongi ijin pak bos dulu.
pak jamil namanya, lelaki paruh baya itu memulai penjelasannya bahwa cuaca saat ini sedang tidak menentu, meskipun cuaca hari ini sedang cerah panas benderang, bisa saja cuaca esok hari atau bahkan sore hari langsung berbeda. bulan februari ini masih musimnya angin barat dimana sangat tidak disarankan untuk menyebrang ke takabonerate. yah, karena cuaca bisa berubah sangat ekstrim bahkan dalam hitungan jam.

arghhhhhhhhhhh........ penjelasan pak jamil membuat saya merasakan patah hati untuk pertama kalinya.....
kesimpulannya cuma satu: kami tidak bisa ke takabonerate :(
huhuhuuuhuuuuuuhuuuu... sedih sekaliii

tapi tuhan maha adil
saya juga bukan orang yang gampang menyerah
saya sering mengajak nasib untuk selalu berkompromi agar kita sama-sama untung, maka get lost di selayar pun rasanya akan sangat menyenangkan :)
tak ada takabonerate, selayarpun saya embat :)
tuhan pasti sudah menyiapkan bayak hal indah di sini untuk menyenangkan saya yang sedih bukan main gara-gara nggak kesampaian ke takabonerate...
iyaaaaa... life must go on sodara-sodaraaa...
setidaknya saya punya cerita betapa survivenya laskar takabonerate ini dengan segala aral merintang meskipun akhirnya impian itu nggak tercapai... 
yah saya rasa saya nggak perlu sedih berkepanjangan, cukup lima menit saja :)
susah senang tetap senang :)
mari kita jamah selayar!

benar-benar bahagia bersama :)


Sabtu, 19 Maret 2011

kami, LASKAR TAKABONERATE PART 0.5

TAKABONERATE impian kita (picture taken by ASRI)
hari itu adalah hari kedua saya di makassar, setelah semalam saya menghabiskan waktu nongkrong di pantai losari dan gedung kesenian makassar, pagi ini adalah giliran saya kelayapan. tujuannya adalah kepulauan takabonerate yang cantik dan asri berseri seperti saya.

saya berangkat bertiga dengan mas appur dan mas teddy. tidak perlu dintanya lagi, saya mutlak yang paling cantik di geng trio kwek kwek ini.
kami berangkat ke terminal diantar teman mas appur, mas tata namanya, waaahh.. *terimakasih sekali mas tata atas kebaikan hatinyaa :)

mas tata yang baik hati sekali :)


kijang inova jadi angkutan loh di sini!

honda revo jadi becak! olala...


ternyata kami belum beruntung, bis ke kota benteng (ibu kota pulau selayar, tempat pelabuhan menyebrang ke takabonerate) sudah berangkat semua pagi tadi jam delapan. panther (istilah kendaraan antar kota di sulawesi) ke bira pun juga berangkat pagi tadi untuk mengejar jadwal kapal yang menyebrang ke selayar.
olalaaaa... kami bingung dan berdoa bersamaan agar ada malaikat yang datang membawa keajaiban

tiba-tiba datang seorang sopir yang mengatakan kalau kendaraannya adalah kendaraan satu-satunya yang belum berangkat ke bira, dan kalau tidak ingin ketinggalan kapal sebaiknya kami segera mencarter mobilnya karena hari sudah mulai siang. dan tentu saja harganya mahal sodara-sodaraa... saya sudah mencium sepertinya ada bau-bau penipuan dari gelagat pak sopir. tapi yah berhubung kami lagi butuh yah berangkatlah sudah geng trio kwek kwek ini.
mobil yang kami naiki lengkap dengan pak sopir yg lagi transaksi
perjalanan di mulai
perjalanan empat jam dari makassar ke pelabuhan bira saya habiskan dengan sedikit-sedikit berteriak 'waoww kereenn', 'wooww cantikk', woww terus deh. di sebelah kiri saya, berjajar pegunungan, mas appur memberi tau saya kalau itu adalah gunung bawakaraeng. mas appur adalah seorang anak gunung sejati yang baru kali ini akan pergi ke laut, sepertinya saya-lah yang menjadi mak comblang antara mas appur sama laut. hihihii.. rumah panggung di sepanjang jalan membuat saya terpana, karena rumah adat panggung di sulawesi sangat berbeda dengan rumah joglo di jawa. belum lagi nama-nama kota yang saya lewati, sungguh keren-keren sekali dan terdengar asing bagi saya, ada gowa, takalar, jeneponto, bantaeng, bulukumba.. waow.. awesome!

karena terlalu senang melihat jalanan saya lupa akan waktu. saya lupa menghitung waktu. saya lupa memperkirakan waktu. dan ternyata hari sudah terlalu sore ketika kami tiba di bira. saya meminta pak sopir cepat-cepat melaju menuju pelabuhan setelah  saya menemukan kenyataan bahwa seorang ibu yang menumpang kendaraan ini hanya membayar 10% persen dari tarif yang harus kami bayar, beliau berkata kalau itu tarif biasanya.. olalaaaa... ternyata benar sekali kami sudah dimanfaatkan pak sopir...
ironisnya, setiba di pelabuhan kapal ferry yang menyebrang ke selayar baru saja berangkat... saya cuma bisa melihat pantat kapal yang makin lama makin menjauh dan mengecil...
untunglah saya ini dasarnya cantik dan cerdas, segera saya telepon seorang teman yang minggu kemarin ketinggalan ferry juga ke selayar.

tak lama kemudian saya sudah mendapat informasi dari teman kalau dia menumpang kapal nelayan di tanah beru, di kampung tempat pembuatan kapal pinisi. segera saya meminta pak sopir mengantarkan kami ke sana, karena hari sudah mulai gelap dan ssstttt... sebenarnya tujuan saya adalah balas dendam sama pak sopir yang sudah menipu kami..hehehe

pinisi yang gagah
setiba di tanah beru lagi-lagi saya heboh ber' waooowww'...
tanah beru terkenal dengan kampung nelayan pembuat kapal pinisi, kapal kayu legendaris suku bugis yang sangat handal menghadapi ombak di lautan
dulunya ada mitos yang mengatakan kalau kapal pinisi dibuat tanpa menggunakan paku, hanya sela-sela kayu saja yang disambung dan direkatkan dengan putih telur. tak lupa juga katanya ada mantra-mantra yang membuat kapal ini menjadi kuat dan lentur... waowww sekali kan :)
di sepanjang kampung ini saya melihat banyak kapal pinisi, mulai dari yang berukuran sedang hingga yang lebih besar daripada rumah
ada juga yang baru dibangun dan ada yang hampir rampung. beberapa ada yang sudah dicat dan beberapa ada yang belum
saya senang sekali rasanya... kapal pinisi benar-benar gagah dan membuat saya berdebar bangga.. sungguh hebat indonesia

setelah terlena sejenak dengan kokohnya kapal pinisi, saya kembali lagi ke kehidupan nyata
orang-orang di kampung tanah beru itu bilang kalau hari ini tidak ada nelayan yang berlayar ke pulau karena cuaca yang buruk... yah ombak berdebur kencang saat itu. dan mereka menyarankan kami untuk menginap saja di tanjung bira dan menunggu ferry besok pagi atau menumpang menginap di warung wong solo yang tidak jauh dari sana, yah mengingat dua diantara kami adalah jawa tulen.
saya senang rasanya, meskipun ketinggalan ferry saya mendapat ganti yang tidak kalah indah, bisa melihat kapal pinisi... besar, kokoh dan banyak lagi jumlah kapalnya... betapa beruntungnya saya
oh ya... ternyata pak sopir merasa rugi dan ngomel-ngomel terus tidak karuan karena dia harus mengantarkan kami kembali ke warung wong solo... sepertinya dia minta ditambahin fee.. dan tentu saja kami hanya mendengarkannya dengan sederhana: masuk telinga kanan, keluar telinga kiri!! hehe

jadi, mungkin beginilah pesan moral yang bisa diambil dari perbuatan pak sopir yang tercela: jangan suka menipu orang! nanti tuhan akan memberi balasan yang setimpal.
tuh kan, si pak sopir boro-boro mau dapat untung, malah rugi waktu juga dia gara-gara menipu orang cantik.

sambil ngomel-ngomel pak sopir menurunkan kami di warung wong solo. setelah itu dia ngibrit entah ke mana.. dan kami cuma ketawa-ketawa kecil, hehe
bapak ibu di warung solo menyambut kami dengan ramah, rasanya seperti bertemu saudara sekampung di tanah perantauan. kami langsung memesan makanan. banyak sekali porsinya, ada mi kuah dan bandeng, belum lagi lauk-lauk pelengkap lainnya. makan besar sodara-sodara :)
warung solo yang terkenal
makan besarrr
enak-enak makan barulah saya ingat kalau tripod yang saya bawa ketinggalan di mobil pak sopir tercela tadi...olalalalaaaa... tripod pinjaman lagi.... huahuhuuuu... saya sedih rasanyaa

jadi, mungkin beginilah pesan moral yang bisa diambil dari perbuatan saya: jangan suka menyimpan dendam sama orang! nanti tuhan akan memberi balasan yang setimpal.
hiks!

oooh ya tapi untungnya lagi saya ini dasarnya cantik dan cerdas, saya ingat tadi memotret mobil si bapak sopir lengkap dengan plat nomernya, jadi segera saya meminta mas appur untuk meminta tolong pada temannya mencari si bapak sopir esok harinya di terminal makassar.
huhuu.. terimakasih tuhan, engkau masih menyayangiku... saya janji deh nggak jadi orang jahat lagi :(

naik pete pete
setelah makan kami berencana melanjutkan perjalanan ke bira, menginap di sana dan menunggu ferry esok hari. segeralah kami naek pete-pete, nama alias angkot untuk wilayah sulawesi.
lalu kami berhenti di sebuah kawasan yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan dan terlihat sebuah kapal pinisi besar yang hampir rampung dari kejauhan.. arghhh... semoga ada kampung nelayan dibawah...

turun yuk turuun
ketika turun kami harus melewati sebuah tangga yang agak curam, lalu di bawah sana ada pepohonan besar dengan daunnya yang lebar, rasanya seram-seram menantang, kyaaaaaa.... saya senangsekali berasa syuting uji nyali..hehe
tiba-tiba dari kejauhan ada orang yang memanggil saya, seorang wanita setengah baya yang sangat ramah. setelah kami mengobrol sebentar, beliau senang bukan kepalang ketika tahu saya berasal dari jawa timur, ternyata beliau berasal dari gresik sebelum ikut suaminya pindah ke sulawesi. setelah tahu kalau kami ketinggalan ferry beliau memberitahu bahwa besok pagi sekali akan ada kapal pengangkut solar yang akan berangkat ke selayar, beliau dengan senang hati akan mengantarkan kami pada kapten kapal untuk meminta ijin menumpang.
sambil menunggu mas teddy yang sedang menemui kapten kapal, saya dan mas appur berbincang-bincang dengan penduduk sekitar. mereka sangat ramah-ramah sekali, saya diajak main domino sama adik-adik kecil. mereka bahkan mempersilhkan kami menginap dirumah mereka atau hanya sekedar menumpang mandi. tapi kami tidak ingin merepotkan, kami memutuskan untuk membuka tenda di tepian pantai.

mas appur yang paling jago bahasa makassar-nya..hhihi (ya iya lah.. yang lain jawa tulen)
saya menang terus main domino lawan mereka :)
senangnyaa diberi kesempatan bertemu mereka
segera setelah mas teddy kembali, kami mencari tempat untuk membuka tenda, kami mencari tempat yang tidak terlalu jauh dari markas kapal yang akan mengangkut solar nanti. disebelah tenda kami juga ada beberapa tenda yang sepertinya dibuat oleh nelayan yang sedang singgah. setelah mendirikan tenda kami menyimpan barang-barang di dalam, menumpang mandi di rumah penduduk lalu pergi ke warung tempat para awak kapal berkumpul, sekalian numpang charge hape dan batere kamera, hehe
kami mengobrol banyak, mulai dari banyolan-banyolan jayus hingga tukaran lagu-lagu di hape. saya senang sekali karena salah satu awak kapal memberi saya bati'-bati', lagu khas selayar
terdengarnya seperti pantun yang bersahut-sahutan dan diiringi musik yang meriah.. keren sekali, rasanya ingin segera sampe selayar saja waktu itu :)

warung tempat nongkrong awak kapal
salah satu banyolan yang jayus itu adalah sebagai berikut sodara-sodaraa:

salah satu awak kapal: dari jawa mana mbak?
saya cantik: saya dari surabaya pak, jawa timur
salah satu awak kapal: wah kalau saya dari solo mbak
saya cantik: oh yaa... saking tahun pinten njenengan teng mriki?? (bahasa jawa halus: sudah berapa tahun anda tinggal di sini?)
salah satu awak kapal: hahaha... saya solo.. SOLOWESI... hehehe

arggghh..gubrak...hihihiii
setelah itu guyonan ini selalu saya dengar tiap kali ada yang tanya kalau saya dari jawa
hehehe

awak kapal yang jayuss

awak kapal yang lain
setelah ngobrol-ngobrol kami kembali ke tenda, istirahat sebentar, packing lalu siap-siap berangkat menumpang kapal solar ke selayar
malam itu saya disuruh tidur di tenda, 
sepertinya dua laki-laki itu tau kalau sebenarnya saya ingin tidur di luar :(
mas teddy tidur di sebuah kursi santai di depan rumah nelayan.
mas appur tidur rebahan di pasir sambil melihat bintang.
kami istirahat sejenak, 
mungkin dua laki-laki itu juga melamunkan hal yang terjadi seharian ini sebelum tidur.. 
sama seperti yang saya lakukan.. hehehe
lalu sama-sama berharap agar esok hari lebih menyenangkan lagi
maka, ami bonne nuit :)
selamat tidur teman :)
selamat tidur laskar takabonerate :)

Tiny Intro

saya suka menyebut takabonerate sebagai unfinished homework, yah karena saya masih belum kesampaian teriak-teriak heboh liat indahnya pemandangan kepulauan atol terbesar ketiga di dunia itu... so, lupakan sejenak tentang takabonerate... saya yakin PR saya itu pasti lunas setelah urusan skripsi di kampus beress.. aminnnn ya allah...

kali ini saya ingin bercerita bagaimana perjuangan saya ingin mencapai takabonerate, yah meskipun ujung-ujungnya tertunda karena cuaca yang tidak bersahabat.
untuk mencapai taman laut nasional takabonerate saya harus menempu perjalanan dari makassar ke bira, sekitar 4 jam, lalu menyebrang sekitar 2 jam ke pulau selayar, lalu jalan lagi ke pusat kota benteng, sekitar 1 jam, lalu menyebrang sekitar 4 jam ke takabonerate... yah sayangnya saya hanya bisa stuck di selayar, dan 4 jam yang saya nantikan itu masih menjadi PR besar bagi saya.. tak apalah.. karena get lost saya di selayar benar-benar fun sekaleee sodara-sodaraaaa :)
saya yakin sodara-sodaaaraaa akan iriiii dengan keberuntungan saya yang get lost di selayar :)
hihii

saya juga akan mempost tentang takabonerate di blog ini nanti.. sebuah tulisan dari petugas taman nasional takabonerate yang baiiikk sekali juga tampan...plus poto-potonya yang bikin mupeng tujuh turunaaannn... yah, harapannya biar nggak ada yang mengalami nasib tertunda seperti saya

oke darling..... mari membaca the chromosome xx :)

itu loh takabonerate kesayangan saya... (gambar nyolong di google)

Kamis, 17 Maret 2011

PARAIKATTE, kita bersama!

hari itu cukup cerah ketika saya tiba di makassar
argggghhhhhhhhhhhhh... saya senang sekali! akhirnya saya memijakkan kaki besar saya di pulau sulawesi

tentu saja yang saya cari pertama adalah makanan! yeah, food is always important.. seperti lagu di iklan susu dancow.. dari perut ke semuanyaaaa.... syalalalaaa...
tanpa makanan, otak dan badan saya nggak bisa bekerja.. sama kayak motor tanpa bensin lah atau sama kayak christian sugiono tanpa saya... hihihii.. *kaburrr



saya diantar dengan teman saya dari makassar, mas appur sama mas taqwin namanya
ketika ditanya ingin makan apa.. tentu saja saya jawab yang khas makassar!!!
dan tentu aja jawabannya coto makassar!!!
dan segera kami berangkat ke warung soto yang palingg nyammi di makassar.. saya pasrah aja lah sama kedua tuan rumah yang budiman ini..hehehe

akhirnya saya tiba di sebuah warung coto, namanya coto paraikatte
wah keren.. baru kali ini saya dengar ada warung dengan nama sekeren itu
PARAIKATTE
kedengarannya sangar.. hehehe.. apalagi buat orang jawa seperti saya yang nggak pernah dengar kata-kata itu sebelumnya
mas appur, yang sekalian menjabat jadi penerjemah, bilang kalo coto paraikatte itu artinya coto kita bersama
waoww.. kereeenn kan! COTO KITA BERSAMA :)
di jawa aja nggak pernah saya dengar ada warung rawon kita bersama. hihihi

coto rasanya sedikit berbeda dengan soto yang ada di jawa
coto lebih kuat rasa kuahnya, sepertinya makanan ini memakai bumbu-bumbu dan rempah yang lebih banyak makanya kuahnya tidak sebening soto
dari segi penyajiannya pun jauh berbeda
coto disajikan di mangkuk kecil
saya sempat heran, 'mana kenyang??' pikir saya yang hobinya makan kayak buto ijo ini
dan ternyataa jangan salah sodara-sodaraa setanah airrr..
meskipun coto disajikan di mangkuk kecil
ternyata tiap kali kita menyendok maka daging di mana-mana! enak sekali!!!
ternyata mangkuk itu penuh berisi daging! pokoknya isinya penuh deh... enaakk sekali... dan banyak... apalagi rasa kuahnya yang makin segar bila ditambah jeruk nipis... belum lagi cara makannya yang unik dengan ketupat imut yang dibelah tengahnya...... slurrrrpppp...
saya sampai kekenyangan makan semangkuk.. padahal dari luar keliatannya kecil loh!
maka pesan moral yang saya dapat dari makan coto adalah jangan melihat sesuatu itu dari luarnya tapi lihatlah isinya!!!
apalagi kalo liat coto, langsung saya santapp dah, hihihi

potong-potong dagingnya

kasih bumbu-bumbu dan aksesoris lainnya

tambahkan kuah panas


abis dikasih kuah panas siap dihidangkan.. nyamm

jangan lupa jeruknya


mari makan coto sodara-sodara!
COTO PARAIKATTE, coto kita bersama